Sumber: Link |
1. Mencari Buku
Mencari buku sumber tidak semudah yang dibayangkan, berbagai perpustakaan online dan non-online di kunjungi namun tak jarang buku sumbernya engga cocok. Apalagi jika dospem menuntut mahasiswanya mencari buku sumber terbitan diatas 2006 dan itu tidak sebanding dengan buku-buku yang tersedia di Indonesia. Jika mencari di perpustakaan online, seluruh halaman buku tidak ditampilkan semuanya yang pada akhirnya mahasiswa terpaksa download buku secara ilegal dan itupun kalau nemu dan beruntung. Begitu juga dengan perpustakaan non-online, tak semua buku yang dibutuhkan tersedia.
Sumber: Pribadi |
2. Baca Buku
Baca buku sumber untuk skripsi ternyata tidak semudah membaca pikiran kamu novel. Aktivitas yang sepele namun butuh konsentrasi dan nalar yang tinggi untuk memahami dari kalimat ke kalimat yang lain butuh waktu yang tidak sedikit. Ini makin diperparah jika kalian membaca buku sumber dengan bahasa inggris. Mau tidak mau kalian harus bolak-balik buka kamus atau google translate, dan itupun belum tentu bisa dimengerti sepenuhnya. Namun, tak usah khawatir. Kalian bisa menanyakan kalimat-kalimat yang sulit dipahami ke dosen atau berdiskusi ke teman-teman seperjuangan kalian.
Sumber: Pribadi |
3. Dosen Pembimbing
Bersyukurlah bagi kalian mahasiswa yang beruntung mendapatkan dosen yang baik, pengertian, sabar, dan selalu ada waktu untuk membimbing kalian. Karena di luar sana masih ada mahasiswa dosen yang super sibuk, perfeksionis, ataupun killer. Mahasiwa yang mendapatkan dosen seperti itu butuh kesabaran ekstra dan makan yang banyak karena mengejar-ngejar dosen butuh energi yang banyak. Eits, jangan ciut dulu ya. Tetaplah bersyukur dan terus kerjakan skripsimu karena yang keras akan luluh dengan yang lembut seperti kesabaran, ketekunan, dan kegigihan.
Sumber: Link |
4. Revisi, revisi, revisi
Di awal bimbingan, biasanya mahasiswa semangat dan
percaya diri dengan hasil kerja kerasnya menyusun skripsi. Tak jarang pula, mahasiswa
sudah mempunyai konsep-konsep dan teori-teori untuk mendukung
skripsinya. Namun seiring bejalan waktu, bimbingan skripsi menjadi hal
yang membingungkan. Ketika konsep-konsep dan teori-teorinya dirombak
habis-habisan dengan dosen pembimbing. Kalau sudah begini, mau tidak mau
harus mengikuti dosen pebimbing. Bolak-balik revisi terus sampai bosen. Nah biar engga bolak-balik revisi terus, coba deh teliti kira-kira dimana salahnya dan kurangnya dimana. Jika masih bingung salahnya dimana, tanyakan ke dospem biar lebih jelas
Sumber: Link |
5. Copy-Paste
Ini nih kalau mahasiswa udah nyerah duluan dan pengen cepet-cepet lulus, dipikirannya yang penting asal jadi. Eits, mau sepintar-pintar apapun kalian copy-paste jika kalian tidak memahaminya sama aja bohong malah mati kutu pas ditanya sama dosen pembimbing. Lalu gimana biar enggak copy-paste lagi? Lupakan sejenak tentang cepet-cepet lulus, lalu fokuskan pikiran kamu ke action seperti sering membaca buku, latihan menulis, berdiskusi dengan dospem ataupun teman seperjuangan.
Sumber: Link |
Yah itulah segelintir problematika yang sering dialami mahasiwa tingkat akhir. Sesulit dan seberat apapun itu, tetaplah bekerja keras, lakukan dengan ikhlas, dan nikmatilah proses itu. Karena dibalik kesulitan ada kemudahan, jangan menyerah. Ubah yang dari tidak mungkin menjadi mungkin dengan kesabaran dan ketekunan. Tetap semangat para pejuang SKRIPSI!
Sedikit tips dari saya,,, agar skripsi cepat diACC...
BalasHapusBuat konsep yang matang untuk judul skripsi yang kamu buat, lalu presentasikan ke dosen pembimbing kamu seakan apa yang kamu buat itu masuk akal dan dapat diimplementasikan... Yakin dah DP kamu bakalan cepat buat ACC skripsi kamu...
Wah makasih banget atas tipsnya, saya akan coba :)
Hapus