Rabu, 21 Februari 2018

Kesempatan Demo Teaching di English First

Pengalamanku kali ini sangatlah berkesan karena kesampaian juga bisa lihat proses anak-anak belajar di English First. Aku bisa melihat sistem mereka yang dapat membuat anak-anak umur 6-8 tahun bisa berbicara full English. Wah benar-benar keren! Sistem belajar di English First sama dengan sepemikiran aku, dimana anak-anak diajak mendengar terlebih dahulu lalu mereka mengikuti ucapan yang mereka dengar (speaking), setelah itu baru deh diikuti dengan writing dan reading. Lumayan, bisa jadi referensi kalau ingin membuat tempat les sendiri nanti.

Source: link
 Materinya masih terbilang mudah, kebetulan mereka sedang belajar pets (animal). Disitu, mereka enggak cuma belajar itu aja, mereka juga diberi video cerita tentang bahasa inggris tanpa subtitle. Lalu dari video tersebut mereka diberi latihan soal pertanyaan yang mudah. Tentu saja guru juga membantu menjelaskan cerita tersebut dengan bahasa inggris. Setelah itu mereka diajari adjective atau mendeskripsikan hewan peliharaannya itu seperti smart, silly, fluffy dan masih banyak lagi dengan metode mime (atau memberikan gaya di setiap adjective). Next, ternyata enggak cuma teori aja loh yang diajarkan tetapi Phonics (pengucapan) juga. Ya ampun, seumur-umur aku hidup, aku baru tau phonics saat kuliah wkwk. Anak-anak ini sungguh beruntung bisa membiayai les sebagus ini. Phonics yang diajarkan disini adalah soft C dan hard C, seperti mice /mais/ dan cat /kaet/ lalu diulangi terus menerus atau biasa disebut drilling. Sebenarnya aa satu materi lagi yaitu grammar: expressing like and dislike. Tapi karna kehabisan waktu, materi itu dilanjutkan ke pertemuan berikutnya.

Dari awal kelas dimulai hingga selesai, interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa full bahasa inggris. Enggak ada satu kata patahpun bahasa Indonesia yang keluar. Bagusnya, anak-anak sangat antusias, enjoy dan fokus saat belajar karena diselingi dengan games yang melatih kinestetik anak. Uh, aku masih ingat ada salah satu anak yang selalu menjatuhkan kotak pensilnya berkali-kali di depanku. Refleks aku bilang "jatuh lagi" aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku haha. Malu banget ngomong bahasa ibu sendiri, untung anak-nya ga ngeh dan gurunya juga wkwk. Syukurlah hahaha.

Setelah aku menulis poin poin penting ketika proses pembelajaran berlangsung, aku kembali lagi ke English First untuk melakukan Demo Teaching. Tentu saja, aku harus menyiapkan lesson plan, handout dan keperluan mengajar lainnya. Cukup buat aku mual di pagi hari karena this is for the first time. So, I carried on what I could do until I forgot what I was worried about. Let me tell you what I've got here when I was on demo training. There are 6 teachers, and one of them is an old foreigner (Oh my god, I was quite nervous, he must be already mastered English). Dan ke enam guru itu berakting seolah-olah anak 6 tahun sampai 9 tahun. Ada yang berakting sombong, ada juga yang berakting anak yang kurang motivasi dan juga makan dan minum seenaknya. Untung aja aku udah biasa nemu siswa kayak gitu (bahkan nemu ada yang lebih parah daripada ini). Yaa jadi aku bertindak tegas lah, kalau salah ya salah. Uhm, to be honest, proses mengajarku lumayan berantakan, my English so bad really, especially the pronunciation. Karena enggak biasa mengajar dalam bahasa Inggris. From now on, I will try to teach in English more, then! Walaupun mungkin awalnya siswaku menolak habis-habisan haha. Tapi aku yakin mereka pasti akan paham sendiri. Karena bahasa adalah kebiasaan, so get ready my students! Masak kita kalah sih sama anak yang lebih muda daripada kita? We learn English not to answer questions on sheet, we learn English to speak up, to give and get information like we use native language! There's no have to worry to speak, although you always meet mistake. At least, you have tried, right? And make improvement. That's better than still using native language.

After I finished my demo teaching, they discussed it for around 10 minutes. Then, mereka memberitahuku positif dan negatif ku saat mengajarku tadi. Seperti yang kuduga, speaking-ku masih banyak yang harus diperbaiki, tapi untuk kegiatan mengajarnya sudah oke. Ahh aku jadi inget hasil tes yang EF terakhir kali dengan saat ini. Naik 2 point cuy haha, lambat banget ya haha. It's okay, nanti aku bisa ambil les IELTS saat pendaftaran sudah dibuka. Karena belajar sendiri enggak efektif, enggak ada yang bisa diajak bertukar pikiran atau sekedar menantang kemampuan satu sama lain. I hope I meet somebody who encourages me to improve my speaking there.

Kali ini ekspektasiku enggak muluk-muluk lah ya, kalau diterima Alhamdulillah, kalu enggak juga enggak apa-apa. Kenapa? Karena English First ini jadwalnya terlalu padat, setiap hari Senin-Sabtu harus kerja dari jam 1 siang sampai jam 8 malam, kecuali hari sabtu mula dari jam 10 pagi. HRD memberitahu padaku bahwa jadi guru di English First ini enggak cuma ngajar doang dan juga proses administrasi yang bisa dibillang banyak. Duh, ini sama aja kayak sekolah formal dong ya. Plus, kemungkinan tekanan disana juga lebih banyak. So, setiap tempat les pasti ada plus-minusnya juga sih. Yahh, nikmatin aja lah ya kesempatan emas ini dan prosesnya. Makasih banyak buat guru-guru dan karyawan disana yang welcome dan baik-baik disana.
Share:

Senin, 12 Februari 2018

Pengalaman Melamar Kerja di Eye Level

Pejuang pencari loker ternyata masih berlangsung, kali ini dapat tes dan sesi interview dari Eye Level dari Institut Penelitian Pendidikan Daekyo, tempat les khusus Bahasa Inggris dan Matematika untuk anak-anak TK sampai SMP. Ternyata pendiri Eye Level ini sendiri adalah orang Korea yang didirkan oleh Young Joong Kang PhD dan telah diakui sebagai perusahaan pendidikan No.1 di Korea. Ya ya ya, kayaknya Korea memang lagi naik daun banget ya. Saking banyaknya lamaran yang aku kirim, aku sampai enggak ngeh sama tempat les ini hehe. Untuk persyaratan lamarannya cukup unggah file Resume dan isi biodata di jobstreet. Setelah itu tinggal tunggu panggilan alam, eh maksudnya panggilan kerja hehe. Alhamdulillah dapet panggilan tes dan wawancara.

Source: link
 Jenis tes-nya enggak serumit kayak pertama kali aku ngelamar kerja di English First. Kali ini lebih santai dan hanya tes psikologi yang sudah pernah ku diskusikan dulu saat aku masih mahasiswa dengan teman SMA-ku yang sekarang masuk jurusan psikologi (Berterimakasih banget sama temenku satu ini, Alhamdulillah aku lolos tes psikologi ini) . Langsung cus aja tes psikologi kayak gimana sih yang dimaksud.

1. Mengisi lembar form
Source: link
 Hampir sama dengan sebelumnya, mengisi lembar form yang berisi biodata kita, pengalaman kerja, pernah les dimana aja, riwayat pendidikan, anggota keluarga, riwayat kesehatan, gaji yang diharapkan dan masih banyak lagi. Sedikit berbeda dari EF, disini ada tambahan yaitu menjelaskan kelebihan dan kelemahan pelamar miliki dan sifat apa yang dibutuhkan dalam mengajar. Beruntungnya, aku sudah mendalami kepribadianku sendiri dan mengisi dengan sejujur-jujurnya. Walaupun agak sedikit merayu juga sih haha, biarin namanya juga usaha wkwk.

2. Menggambar orang
Source: link
 Disinilah letak kepribadian (mungkin) kita dianalisis. Jadi, aku diberi selembar kertas, kertas depan diisi dengan gambar satu atau dua orang yang sedang melakukan sesuatu. Sedangkan kertas belakang diisi dengan nama, umur, cita-cita, orang itu sedang melakukan apa, kelemahan dan kelebihan. Aku melirik temanku sebelah yang asik menggambar, gambarnya bagus dan rapi sedang menggambar seorang wanita cantik berkerudung sedang mengajar di depan kelas. Oke, menurutku itu terlalu mainstream. Semua pelamar pasti kepikiran seperti itu juga. Aku pun mengambil inisiatif, karena tempat les ini diperuntukkan anak-anak kecil yang terlewat dipikiranku adalah ibuku yang telaten mengajariku saat aku masih kecil. Bahkan aku masih inget bentakan sayangnya karna daya tangkapku yang bisa dibilang lambat daripada anak lain hahahah. Juga, aku adalah penggemar pertama dan kelas berat ibuku. Dengan percaya diri aku menggambar ibuku yang sedang mengajari aku yang masih kanak-kanak. Walaupun enggak sebagus gambar seperti tetangga sebelah, tapi aku tau dan yakin psikolog enggak menilai gambarnya bagus atau tidak. Tapi dari kepribadian dan juga lingkungan yang dituangkan di dalam gambar yang aku buat.

3. Menggambar pohon
Source: link
 Pohon ibarat mendeskripsikan kondisi keluarga. Akar diibaratkan seberapa dalam hubungan kita antara keluarga, buah mendeskripsikan seberapa harmonis hubungan dengan keluarga, bahkan detail ranting dan daun juga diperhitungkan. Saat itu, seperti biasa diberi kertas selembar lagi dengan aturan yang sama. Namun diisi dengan nama pohonnya aja dan pohon itu harus berakar tunggang. Aku pun menggambar pohon mangga dengan akar tunggang yang menancap dalam sampai mendekati ujung kertas, ranting dan daun yang lumayan mendetail hingga mendekati atas kiri kanan ujung kertas dan banyak buah mangga yang siap dipetik. Sehingga gambarku terkesan full dan juga mendeskripsikan hubungan keluarga yang positif.

4. Tes logika
Source: link
Dari berbagai macam tes psikologi yang pernah aku temui, yang paling menyebalkan ya tes logika. Ketika aku harus bertemu dengan deret angka lagi. Kali ini, selain tes deret angka, ada tes sinonim bahasa Indonesia dan Inggris. Awalnya sih mudah tapi makin kebelakang makin susah. Hanya 20 menit waktu diberikan untuk mengerjakan 50 soal tes logika. Dan diisi semampunya aja. Dari 50 soal, sekitar 25 soal aku bisa jawab. Duh kalo ini enggak tau deh ya lolos apa engga wkwk.

5. Wawancara
Source: link
Wawancara kali ini menurutku lucu. Ketika sang pelamar yang harusnya banyak ngomong dan show off kemampuan retorika kita, tapi ini pewawancaranya yang lebih banyak ngomongnya. Wah, aku malah bersyukur jadi enggak grogi hehe. Dan tanpa aku ngomong Korea satu kata pun, dia malah ngomongin pemilik pemuda tampan yang memiliki tempat les ini yang mampir beberapa bulan sekali, dan dia recommend kalau bisa bahasa Korea. Duh mbak, aku cuma bisa ngomong anyyeonghaseyo doang dan lagipula udah kaga bisa ngeliat orang yang lebih tampan selain .... (isi sendiri haha) Menurutku, HRD adalah orang ter-php yang pernah kutemui, kadang juga SKSD. Wajarlah ya, soalnya mereka membawa nama perusahaan dan ingin memberikan kesan positif untuk perusahaan.

Karena ini lamaran kedua, enggak se-grogi yang dulu dan lebih percaya diri juga nyaman dengan diri sendiri. Mungkin karna lebih relax, Alhamdulillah aku dapat kesempatan untuk practical training yeay! Cerita practical training akan berlanjut di posting selanjutnya. Stay tune gaes!
Share:

Minggu, 11 Februari 2018

Go Back to Tidung Island

 Setelah dua tahun kemudian, kesampaian juga sekeluarga jalan-jalan ke Pulau Tidung. Kali ini no minimal budget alias gak berhemat. Alhasil, yang awalnya naik perahu kayu seharga Rp 50.000 diganti dengan kapal Bahari Express seharga Rp 75.000. Soal kenyamanan dan kecepatan memang kapal Bahari Express yang bagus karena di fasilitasi TV,AC, colokan dan kantin. Kapal ini hanya butuh 1,5 jam sampai di pulau Tidung, berbeda dengan kapal kayu yang membutuhkan 2,5-3 jam. Namun, kapal kayu berangkat lebih dahulu jam 7.30, sedangkan kapal yang kami tumpangi berangkat jam 8.15. Lucunya, menurut pengalamanku dua tahun lalu, kapal berangkat jam 7 namun mungkin karena liburan tahun baru jadinya berangkat jam 8. Kami yang sampai di pelabuhan jam setengah tujuh, akhirnya menunggu dengan perut keroncongan karena belum sarapan. Setelah naik kapal, kami mendapatkan seat lantai satu paling depan. Namun, orang tua lebih suka duduk di teras luar lantai dua. yang goyangannya terasa memusingkan saat kapal masih di pelabuhan. Aku dan adik-adikku duduk manis di seat lantai satu, membiarkan ibu dan ayahku berduaan di kapal hahahaha. Tapi itu gak bertahan lama, karena kapal mulai berlayar dan air laut cokelat berubah menjadi kebiru-biruan. Aku kembali ke lantai dua, melihat pemandangan laut dan juga pulau-pulau kecil yang kapal kami lewati. Kami pun berfoto-foto ria di atas kapal sambil makan pop mie dan minum kopi.
Di lantai 2 kapal Bahari Express                 Source: Pribadi

Setelah sampai di pulau Tidung, seperti biasa disuguhi dengan air laut yang biru dan jernih. Entah ada angin apa, tiba-tiba ada bapak-bapak mendekatiku menawarkan homestay di dekat laut dengan harga Rp 300.000 per malam dengan fasilitas 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, AC, TV dan air galon. Cukup terbilang standar untuk harga saat musim liburan. Sangat nyaman tempatnya karena keluar, langsung disuguhi pemandangan laut biru yang tenang, bahkan bisa berenang di laut bersama ikan-ikan lainnya. Kami pun menginap sehari dan sekaligus mengambil paket snorkeling, banana boat, dan donat boat plus foto dengan harga 150.000 per orang. Hmm, sebenarnya agak mahal sih, tapi yaudahlah ya.
Laut depan homestay     Source: Pribadi
Setelah membereskan barang-barang, kami berjalan kaki menuju ke jembatan cinta. Aku kira dekat, ternyata lumayan jauh. Sempat ditawari sepeda tapi ibuku menolak karena males goes sepeda dan akhirnya jami naik bentor becak motor seharga Rp 20.000 sekali jalan. Sesampai di jembatan cinta, kami berjalan lagi menuju ke pulau Tidung kecil. Karena aku udah pernah posting solo backpacker ke Pulau Tidung sebelumnya, tinggal klik aja kenapa kok namanya jembatan cinta. Setelah puas foto-foto, kami kembali ke tempat penginapan untuk beristirahat sebentar sambil menunggu guide kami datang kita. Karena homestay yang terlalu nyaman, kami semua tertidur pulas, kecuali adikku yang laki-laki karena ia khawatir kalau guide-nya datang (ciee guide aja ditungguin, apalagi kamuu hahah).
Source: Pribadi
Akhirnya yang ditunggu datang juga, sekitar jam 3 sore kami berangkat ke spot snorkeling naik kapal dari Jembatan Cinta dan oh my god. Ombaknya bisa dibilang cukup keras. Hidung dan mulutku slalu kemasukan air laut dan rasanya asin dan pedih. Beruntung aku mendapatkan momen pas saat foto bersama dengan ikan-ikan kecil. Sayangnya, foto-foto itu berupa CD dan saat kucoba di PC, CD-nya enggak bisa dikeluarin wkwk. Yasudahlah, nanti dibongkar aja PC-nya. Next, setelah puas snorkeling kami pun lanjut banana boat dan donat. Untuk pertama kalinya kami menaiki banana boat dan juga donat. Donat? Apa itu donat? Jangan pikir donat yang kalian makan ya wkwk. Bukan, itu sejenis kayak banan boat cuma ini bentuknya bulet kayak donat dan lebih seru lagi daripada banana boat. Jadi, kami diputar-putar berkali-kali sampai-sampai donat-nya naik-turun karena kecepatan boat yang lumayan tinggi. Wah seru deh pokoknya.
Pantai di Pulau Tidung Kecil                 Source: Pribadi
 Sekitar jam 5 kami pun kembali ke homestay, namun aku, ibu, dan adikku yang paling kecil keluar lagi. Kalau Jembatan Cinta itu pantai sebelah Timur maka kami menuju pantai sebelah barat untuk menikmati sunset. Kami menyewa motor sehari dengan harga 100.000 ketimbang naik bentor yang bisa bikin kantong jebol. Sampai disana, pantainya hmm bisa dibilang masih bagus di pantai dekat jembatan Cinta ya. Tapi lumayan buat foto-foto sunset. Sambil menunggu sunset kami pun bermain di taman bermain buatan Pak Ahok. Dan tamannya itu keren dan layak banget buat tumbuh kembang anak. Jujur aja, disekitar rumahku udah enggak ada lagi tuh yang namanya taman bermain dan kasian anak-anak jaman sekarang lebih aktif jari-jarinya ketimbang tubuhnya (termasuk aku wkwk). Setelah puas foto-foto sunset, kami pergi cari makan dan jatuh pada pilihan udang haha. Mungkin kalau kalian postingan-postingan sebelumnya pasti udang ini selalu menjadi primadona setiap kali jalan-jalan. Kenapa? Karena rasanya yang gurih dan enak dimakan. Juga, aku mau tau hidangan seafood apa aja di berbagai daerah Indonesia. Setelah membelinya kami langsung ke homestay karena ayah dan adikkku mungkin sudah kelaparan sedari tadi hahaha. Kami pun menikmati makan bersama walaupun udang asam manis-nya sama aja kayak di Jakarta wkwk. Setelah itu tidur lagi wkwk. Jangan tanya kenapa kami slalu melewatkan malam barbeque karena kami terlalu lelah di perjalanan wkwk.
Taman bermain di Pulau Tidung               Source: Pribadi
Pantai sebelah barat            Source: Pribadi
Pagi-paginya kami naik motor menuju Jembatan Cinta lagi untuk berburu sunrise. Di perjalanan kami membeli nasi uduk dambil menikmati sunrise. Yeah kami dapet sunrise-nya sih tapi udah keburu keataas matahirnya alias kesiangan haha. Setelah sarapan kami jalan-jalan lagi kali ini ke tempat alun-alun dekat laut. Keren, Saat kaki kami masuk ke dalam laut, kami bisa melihat ikan-ikan kecil berkeliaran di air laut yang jernih. Setelah puas menikmati pemandangan, hanya aku dan adik-adikku kembali ke homestay dengan naik motor, sedangkan ibu dan ayah asik jalan kaki berduaan (yang single mohon bersabar wkwk). Bisa dibilang ini pertama kalinya kami sekeluarga bisa piknik bareng-bareng apalagi bisa sampai nginep dan sejak itu ibuku jadi ingin jalan-jalan sekeluarga lagi. Oke sip deh, aku juga.
Sunrise                 Source: pribadi

Daann disini letak kelucucan terjadi, kami hampir ketinggalan kapal menuju ke Jakarta! Menurut pengalamanku sebelumnya kapal kembali ke Jakarta saat siang hari tapi ternyata kapal Bahari Express berangkat pagi dan kami kehabisan tiket. Terburu-buru kami check out homestay dan menuju ke pelabuhan. Ibuku enggak mau naik kapal kayu dia maunya kapal Bahari Express. Akhirnya setelah tanya sana-sini dengan harga Rp 100.000 per orang, kami dapat kapal Bahari Express versi kecil yang hanya muat 70 orang. Yah setidaknya kami masih bisa pulang ke Jakarta wkwk.

Yah, begitulah pengalaman jalan-jalanku dari solo backpacker ke family trip. Perubahan 2 tahun yang lalu di pulau ini sangatlah berbeda. Kalau dulu pulau ini masih minim pembangunan dan masih banyak tanah lapang tapi kali ini terasa sempit karena banyaknya pembangunan seperti sekolah. Sehingga sifat alaminya terasa kurang dan juga penduduk lokal biasanya ramah-ramah. Next time, semoga bisa jalan-jalan lagi ke pulau yang berbeday Aamiin. Bye bye!
Share:

Nonton dan Download Idol Producer Bahasa Indonesia Sub

Okay guys, hari ini sampai bulan depan aku disibukkan dengan kegiatan volunteer menerjemahkan bahasa inggris ke bahasa Indonesia sekaligus membuat subtitlenya untuk program survival dari China yang lagi populer baru-baru ini. Maklum karena juri-jurinya tampan-tampan dan cantik-cantik hihi. Sebut saja Zhang Yixing atau Lay EXO, Jackson Wang GOT7, Li Ronghao, Cheng Xiao WJSN, Zhou Jieqiong PRISTIN dan MC Jin. Gimana? Keren abis kan haha. Trainee-nya juga enggak kalah tampan dan berbakatnya. Penasaran? Makannya nonton dong. Oh ya, Idol Producer tayang setiap hari Jum'at jam 8 malam waktu Beijing, China.
Source: link
Awalnya sih karena aku fans kelas berat Zhang Yixing dan ga nyangka bakal ngelakuin hal gila gini bareng Unnie @stellapolaris_. Jugaaa, aku punya pengalaman sub yang pernah ku posting sebelumnya untuk teman Taiwan-ku dan kebetulan dia juga awalnya bingung karena durasi videonya yang panjang dan terasa berat kalau dikerjakan sendiri, yaudah ku bantuin dan eh ternyata Unnie lebih cepet nangkep dan lebih cepet nge-sub daripada aku haha. Daann ternyata nge-sub juga gampang-gampang susah butuh tenaga dan waktu yang dikorbankan. Terakhir episode 3 dengan durasi 2.5 jam butuh 3-5 hari sampai kurang tidur. Duh ternyata nge-sub enggak semudah mengedipkan mata wkwk. Maka dari itu hargai ya para subber yang mau merelakan tenaga dan waktunya tanpa dibayar untuk kalian semua hehe. Nah, kami punya banyak link dan salah satunya Youtube. Mungkin masih banyak yang belum paham juga gimana sih caranya download videonya di youtube? Okay, I will tell you and just check it out gaess!
Source: Pribadi
Idol Producer Sub Bahasa Indonesia 
Episode 1
Youtube           : https://www.youtube.com/watch?v=iwviOUx4-wE
Facebook         : https://www.facebook.com/idolprodID/
Dailymotion    : http://www.dailymotion.com/ranti-rahimi
Mega               : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 2
Youtube          : https://www.youtube.com/watch?v=Lw9GVD8KHi0
Facebook        : https://www.facebook.com/idolprodID/
Dailymotion   : http://www.dailymotion.com/ranti-rahimi
Mega              : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 3
Youtube        : https://www.youtube.com/watch?v=Mk_fnhsdmrA
Facebook      : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega            : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 4
Youtube       : https://www.youtube.com/watch?v=FYMmrRLCWJk
Facebook     : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega           : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 5
Youtube.      : https://youtu.be/QCzJszQC9DE
Facebook.    : https://m.facebook.com/idolprodID/
Mega           : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 6
Youtube      : https://www.youtube.com/watch?v=LJ7I3tMdDkU
Facebook    : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega          : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 7
Youtube      : https://www.youtube.com/watch?v=RiT6B4a11y8
Facebook    : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega          : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 8
Youtube      : https://www.youtube.com/watch?v=LssbJwkhHlQ
Facebook    : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega          : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 9
Youtube      : https://www.youtube.com/watch?v=O2jCCrz-Awk
Facebook    : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega           : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 10
Youtube      : https://www.youtube.com/watch?v=qwKueuql7Mk
Facebook    : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega           : http://linkshrink.net/7oBdWX

Episode 11
Youtube      https://youtu.be/dvgWi8KxX50
Facebook    : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega           : http://linkshrink.net/7oBdWX


Episode 12
Youtube     : https://www.youtube.com/watch?v=0QvoggIj8kc
Facebook    : https://www.facebook.com/idolprodID/
Mega          : http://linkshrink.net/7oBdWX

Jangan lupa subscribe channel xo ayya dan follow Instagram kami @mytha_zhang dan @stellapolaris_ untuk episode selanjutnya. Terimakasih~~

Cara download video dari Youtube:
1. Klik link Youtube diatas yang kamu inginkan
2. Lalu copy link-nya
3. Buka keepvideo.com atau savefrom.net
4. Paste link yang kamu copy tadi ke box yang tersedia lalu klik tanda panah
5. Tunggu prosesnya selesai sebentar lalu klik download deh

Untuk episode selanjutnya mohon bersabar ya! Update tergantung kapan bahasa Inggris sub-nya keluar dan juga waktu free kita ada apa enggaknya karena kami masih manusia biasa hehe.

The last but not least, terimakasih buat para X'back (Xingmi) dan juga EXO-L yang menyebar luaskan sub ini. Semoga dengan ada sub ini, kalian bisa lebih mengenal dan percaya dengan Yixing, plus bisa kenalan sama dedek dedek trainee yang berbakat dan juga tamvan lol.
Share:

Jumat, 09 Februari 2018

Lampung: Tanah Sumatera Rasa Jawa

Liburan kali ini adalah hadiah setahun lebih perjuanganku menyelesaikan skripsi. Alhamdulillah, walaupun butuh sebulan menunggunya karena menghindari ramainya liburan tahun baru. Aku dan temanku pergi ke tanah Lampung, Sumatera Selatan. Yup, tujuan wisata kali ini full main air laut yang kalau kena di hidung dan mata pedih, tapi tak sepedih cerita cinta kita wkwk. Awalnya kami sebenernya ingin ke Belitung, tapi sayang oh sayang uangku habis kebeli baju wisuda dan segala macem hahahah. Sempet, temenku kecewa enggak jadi ke Belitung, tapi akhirnya dia bahagia juga (Yaiyalah trip kali ini pemandangannya bagus banget). Yup, kami ke jalan-jalan ke Pulau Pahawang, tapiii ternyata enggak cuma Pulau Pahawang aja sih, juga Pulau Pahawang Kecil dan Pulau Kelagian. Okay gaes, tetep simak cerita selanjutnya dibawah ya.

Source: Pribadi
 DAY 1
Hari pertama adalah hari penuh perjuangan. Sekitar jam 07.30 kami berangkat naik Bus Primajasa jurusan Merak. Selama hampir 4 jam kami duduk manis di bus itu diselingi dengan para pengamen yang berbeda-beda dan juga asongan. Lebih parahnya lagi adalah jalanan macet karena malem Jum'at. Dari semua hal yang enggak aku suka naik bus atau mobil adalah macet, enggak bisa nyalip kayak naik motor (emangnya Rossi apa? wkwk). Dengan modal 30 ribu sekali jalan, kami diberi fasilitas bus AC yang nyaman. Karena AC-nya terlalu dingin, bodohnya diriku lupa membawa jaket. Ingetnya aku adalah biasanya cuaca di pulau kecil lebih panas seperti di Pulau Tidung, tapi aku lupa perjalanan malam yang dingin menembus kulitku. Aishh menyebalkan, rasanya dingin tanpa kehangatannya (jaket maksudnya). Jam 11.30 malam, kami sampai di depan pelabuhan Merak dan suasana pelabuhan rame gaes. Pusing liat bis parkir sembarangan di tepi jalan. Kami berdua berkumpul lebih dulu di depan Alfaexpress, menemui tour guide kita: Mas Koko (Sempet chat, manggil nama dia aja, aku kira dia ada keturunan Chinese karena Koko dalam bahasa Mandarin-Indonesia adalah kakak laki-laki. Eh enggak taunya dia orang Indonesia tulen, duh).
 
Setelah berkumpul dan berdoa. kami pun masuk ke pelabuhan Merak. Karena aku pakai jasa trip paket, aku enggak tau berapa harga tiket kapalnya. Saat aku melewati loket, harganya 15 ribu dewasa dan 5 ribu anak. Lucunya, saat aku memasuki kapal Ferry, dikenakan biaya tambahan sebesar 10 - 20 ribu jika mau duduk dengan kursi nyaman atau lesehan. Karena kami berdua terlalu lelah di jalan dan kurang tidur, kami menyewa kamar dengan 2 tempat tidur seharga 100 ribu yang lumayan buat mejemin mata. Tempatnya kecil kayak di film Titanic dengan dinding Vintage dan juga lukisan-lukisan bunga yang mempercantiknya. Daaan disini lagi-lagi aku harus bertarung melawan dingin! AC-nya lebih parah daripada di bus. Untung di dalam kamar ada selimut, badanku bersembunyi dibalik selimut haha. Dengan segala kenorakan kami di dalam kapal Ferry, dimulai dengan suara jangkar yang ditarik tepat di depan kamar kami dan juga goyangan kapalnya. Akhirnya kami pun tertidur sepanjang perjalanan di kapal selama hampir 3 jam.

DAY 2
Tiba-tiba aku membuka kedua mataku. Jam berapa ini? Kok kapalnya berhenti bergoyang? Jangan bilang pelabuhan Bakauheni kelewat karena ketiduran. Aku langsung cek jam di hpku, waktu menunjukkan jam sekitar 2.45 Harap-harap cemas semoga enggak terlewat. Kulihat temanku masih tertidur nyeyak. Tak lama suara pintu di ketuk. Staff kapal memberitahu kita bahwa kapal sudah sampai di Pelabuhan Bakauheni. Alhamdulillah, enggak kelewat wkwk. Eitt, sebelum meninggalkan kapal, foto dikit boleh lah haha.
Di kapal Fery               Source: Pribadi
Taadaaa! Selamat datang di Pulau Sumatera. Kami pun di sambut meriah dengan hujan deras yang cuma lewat. Kami pun masuk ke bus mini travel menuju ke Dermaga Ketapang. Perjalanan memakan waktu sekitar 5 jam, rasanya nyaris seperti pulang kampung. Sampai di Dermaga Ketapang, kami sarapan nasi uduk terlebih dahulu, lalu mengambil alat snokeling dan kaki katak. Kami pun berangkat naik kapal kayu menuju spot snorkeling Tanjung Putus, Didalam laut sana, ada tulisan Selamat Datang ditemani dengan ikan-ikan garis-garis biru kecil yang mirip di Pulau Tidung. Sayang, kondisi tubuhku enggak fit hari itu karena angin malam dan kurang tidur juga. Aku pun kembali ke perahu, dan apa yang aku khawatirkan terjadi juga yaitu mabuk laut untuk pertama kalinya. Rasanya pengen cepet-cepet ke homestay hahah, payah. Gara-gara mabuk laut, aku melewatkan sesi foto underwater disana, sedih.

Dermaga Ketapang             Source: Pribadi
Spot Snorkeling              Source :Pribadi
Next, kami pun ke homestay yang bertempat di Pulau Pahawang Besar. Disana orangnya ramah-ramah dan terasa sekali saling gotong royongnya. Yang bikin aku takjub adalah sepertinya daerah Lampung, membuat produksi air mineral sendiri dan enggak kalah segarnya dengan produk *qua. Juga, pasokan listrik mereka memakai mesin diesel. Wah, mereka mandiri ya! 

Waktu istirahat hanya beberapa jam. Bukannya tidur sebentar, temanku mlah ngajak keluar, foto-foto di bibir pantai. Benar-benar temanku yang satu ini energinya enggak habis-habis. Akupun pasrah sajalah, toh disini cuma 2 hari harus bisa mengabadikan momen sebanyak-banyaknya. 

Pantai di Pulau Pahawang Besar            Source: Pribadi

Pantai di Pulau Pahawang Besar                Source:Pribadi
 Dan selanjutnya kami ke Rumah Nemo. Semangat 45, aku kembali snorkeling! Kali ini badanku bisa diajak kompromi haha. Dengan bantuan guide, aku ditarik masuk dibawah laut agak dalam untuk sesi foto bersama Nemo. Hanya beberapa detik aku bisa bertahan nafas, karena tak terbiasa. Seperti ada tekanan di dalam kepalaku. Setelah selesai foto underwater, kami pun berkeliling mengitari rumah Nemo. Disana aku bisa melihat terumbu karang yang disusun dengan rapi seperti sawah, ada juga rumah nemo yang persis seperti di film Finding Nemo. Bahkan temanku melihat ada Dorry. Duh semoga aku masuk dalam film Finding Nemo kali ini wkwk. Sayangnya, saat berbagai macam ikan berkumpul di satu spot, kacamataku terlalu buram karena embun plus mata minusku. Aku cuma bisa lihat segerombolan ikan mondar-mandir di depanku dan itu keren.
Snorkeling di Rumah Nemo            Source: Pribadi
Setelah puas snorkeling, kami pun ke Pulau Pahawang Kecil dan Oh My God! Pasir Putihnya halus banget, ini mirip dengan Pantai Pandawa, Bali. Bagusnya lagi, laut seperti terbelah menjadi dua, membentuk jalan dari pulau satu ke pulau lainnya. Kami pun menikmati mengabadikannya dengan foto-foto. Ada hal yang menarik disni, yaitu ada dua kepiting warnanya berkilau mirip sekali dengan pasir putih dan mereka saling bertindihan. Kami pun berteriak karena dekat dengan kaki kami, kepitingnya pun langsung bubar dan bersembunyi di timbunan pasir putih wkwk.
Pahawang Kecil        Source: Pribadi
Pas Maghrib, kami pun kembali ke homestay. Yang lain pada barbque-an cuma aku dan temanku yang tidur dari isya sampai esoknya. Teman-teman travel lainnya enggak tega membangunkan kami karena kami tertidur nyenyak haha. Seneng banget teman-teman travel kami sangat baik-baik, ramah, dan saling bantu, bahagianya kami terlihat paling muda disini hehe.

DAY 3
Sekitar jam 4.30 pagi kami sholat dan mandi, ingin mengejar sunrise. Sayang sekali, cuaca mendung jadinya enggak begitu kelihatan. Setelah puas foto-foto, kami kembali ke homestay untuk sarapan dan packing bawaan kami. Ternyataaa,, bawaannya tambah berat karena pakaian kemarin belum terlalu kering. Tambah kuruslah ni badan wkwk.

Perjalanan pulang lagi-lagi diantar dengan kapal kayu. Sebelum sampai ke Dermaga Ketapang, kami mampir ke Cukuh Bedil, tempat dimana candi-candi terletah dibawah laut. Namun sayang, terlalu banyak ubur-ubur disana sehingga kami lanjut ke Gosong Bekri dimana banyak terumbu kerang disana. Tapiiii, kami enggak ikutan snorkeling disana karena persiapan untuk perjalanan yang panjang wkwk. Next, wisata terakhir kami: Pulau Kelagian Kecil. Ini adalah pulau dan pantai tercantik yang pernah kukunjungi. Variasi warna putih pasirnya, biru muda dan biru tua sangat pas dan dikelilingi bukit-bukit gunung tinggi disekitarnya. Pemandangan yang luar biasa, aku makin jatuh cinta dengan Indonesia karna keindahan alamnya.
Pantai diPulau Kelagian                       Source: Pribadi
 Finally, kami pun kembali melanjutkan ke Dermaga Ketapang dan pulang ke Jakarta. Hmm, bagus sih dan seru tapiii kurang lama! Yahh, namanya juga anak muda yang penasaran tentang banyak hal, mau lelah kayak apapun pasti enggak kerasa, eh ujung-ujungnya badan berasa remuk wkwk. But, it's worth it loh! Nambah pengalaman.  Sayangnya di Pulau Pahawang, aku enggak bisa mencoba masakan udang atau cumi laut khas sana karena memang enggak tersedia disana. Aku harus mampir ke Bandar Lampung yang enggak mungkin karna aku pakai jasa travel. Yasudahlah, tak apa mungkin lain kali kalau ada kesempatan lagi.

Saat perjalanan pulang, aku baru tersadar. Ternyata pulau Sumatera benar-benar dipenuhi dengan bukit-bukit tinggi di saat perjalanan ke Pelabuhan Bakauheni. Bahkan di samping tebing, ada lautnya. Berbeda sekali dengan jalan utara pulau Jawa yang rata-rata lebih landai dan bukitnya tak sebanyak di Sumatera. Jika di Pulau Bali terasa kental sekali budaya dan agamanya, kalau di Pulau Sumatera terasa sekali orang Jawa atau Sundanya. Aku pernah membaca satu artikel tentang Lampung yang kukira ada di Kalimantan (wkwk), bahwa Lampung kehilangan identitasnya dimana orang Jawa lebih banyak tinggal di Lampung ketimbang warga aslinya. Layaknya seperti Jakarta yang kehilangan Betawinya. Padahal aku penasaran bentuk rupa mereka seperti apa? Putih ga ya kulitnya? dan bahasanya seperti apa? Bagaimana dengan masakannya? Wah sayang sekali, untuk soal budaya disana kurang dapet ya. 

Okay, sampai disini cerita travellingku. Semoga, next time bisa lanjutin lagi dengan cerita seru lainnya yang tentu dengan tempat berbedaa. Yeah, aku harap aku bisa menemui pantai, laut dan pulau kecil lagi. Aku suka travelling di laut karna udang dan cumi-cumi tinggal disana wkwk. Dan semakin sering aku mengunjungi berbagai pulau, semakin aku suka dengan Indonesia yang keindahan alamnya semakin mempesona.
Share:

Followers

Search This Blog

Embun yang Dingin / Lautan Cinta

  Berikut ada 14 bagian masa-masa Lay Zhang bersama EXO: Panas yang Hebat / Pertama kalinya aku diatas panggung Akhir dari Panas / Api Embun...

Daily Blogger Pro Review Competition

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.