Selasa, 08 Januari 2019

Apa itu Menikah?

Tulisan ini adalah hasil pengamatanku terhadap orang-orang yang sudah menikah baik yang sudah lama atau baru menikah dan sharing-sharing dengan keluragaku juga temanku yang jauh lebih tua dariku yang sudah menjalani lamanya pernikahan.

Cerita ini bermula dari pertanyaan simple dan mungkin kekanak-kanakan. Apa itu cinta? Mungkin kalian akan menjawabnya berbeda-beda. Ada yang menjawab cinta pertama, ada juga cinta SMA, atau cinta dari pacar dan masih banyak lagi. Dulu, aku pikir cinta berkaitan erat dengan pernikahan. Ternyata belum tentu, cinta tersebar dimana-mana dan enggak melulu tersangkut paut dengan pernikahan. Aku bisa menemukan cinta di antara ibu dan anak dan juga cinta sesama keluarga. Dan itu masih ada banyak lagi. Aku dulu masih menganggap bahwa kalau orang menikah, itu pasti karna cinta. Dan tebakanku tidak sepenuhnya benar.

Aku pernah bertanya kepada temanku yang semuran dengan ibuku dan menjalani pernikahan yg sudah lama. Aku bertanya kepadanya "Bagaimana rasa cinta saat menikah?" Terdengar seperti anak kecil yang baru saja lahir di dunia wkwk. Tapi serius, aku penasaran! Lalu temanku menjawab cinta yang mengebu-ngebu hanya terjadi saat awal pernikahan. Sisanya tinggalah komitmen mau atau tidak bekerja sama mempertahankan pernikahan hingga akhir hayat. Saat itulah cinta hanya sebagai selingan. Awalnya aku tak percaya apa yang dijelaskan kepada temanku. Tetapi setelah aku mendengar beberapa curhatan dari pasangan yg sudah menikah lama, memang benar begitu apa adanya. Mereka yang awalnya meyakini bahwa mereka mencintai pasangan mereka saat awal menikah sekarang lebih memilih fokus membesarkan anak-anak mereka.

Diumurku yang sudah kepala dua ini, satu persatu teman-temanku mulai meninggalkan status singlenya. Adapula yang ingin banget nikah tapi belum ketemu yang pas. Sedangkan aku disini, belum ada keinginan untuk itu. Dulu, aku sama dengan gadis-gadis lainnya. Menyukai lawan jenis dan berangan-angan bisa menikah karena akhirnya penantian panjang berakhir bahagia juga. Tetapi ternyata pemikiran kanak-kanakku itu sirna sudah haha. Fakta yang aku lihat bukanlah cerita Cinderella yang akhirnya menikah dengan pangerannya dan berakhir bahagia selamanya. It's a liar. Menikah bukanlah akhir dari lepasnya status lajang dan akhirnya bahagia bersama pasangan yang dicinta. Menikah adalah sebuah permulaan. Permulaan menghadapi masalah-masalah yang sangatlah berbeda ketika kita masih sendiri. Dimulai dari kebiasaan-kebiasaan dua insan yang berbeda. Lalu, berusaha saling menerima kekurangan dan kelebihan pasangan masing-masing yang mungkin butuh waktu yang lama. Dan juga tanggung jawab dan biaya membesarkan anak yang besar dan enggak main-main. Tentu saja ini perlu komitmen yang sangat sangat besar dan berlaku seumur hidup. Percaya atau tidak, sama seperti sebuah hubungan, ada kalanya bosan dengan pasangannya sendiri.

Kalo dilihat dalam segi agama, menikah itu adalah untuk menghindari fitnah yang bisa merugikan diri sendiri, terutama wanita. Dan juga menikah bisa menyempurnakan separuh agama. Bahkan bisa menambah ladang pahala dan juga rejeki. Wow, amazing! Tapi perlu diingat, sebelum memutuskan menikah, kalian harus siap lahir dan batin dan juga sudah tau apa yang kalian akan hadapi selanjutnya setelah menikah. Kita menikah bukan karena desakan orang tua, bukan juga karena bosan ditanya "kapan nikah?" Ataupun ajang lomba siapa yang nikah duluan, dia yang cepet laku wkwk. Kebanyakan kultur di Indonesia ini adalah seorang wanita harus cepat-cepat dinikahkan agar cepat dapat keturunan dan saat anak-anak mereka dewasa, wanita dengan suaminya masih bisa melihat anak-anaknya. *Uhuk! Maaf, kultur ini baru di Indonesia saja aku bisa temukan. Teman-temanku yang berbeda kultur dan kewarganegaraan melihat ini berbeda dari yang lain dan malah mendukungku untuk mengejar karir karena umurku masih terbilang muda. Andai saja orang-orang yang masih berfikiran seperti itu dibuka matanya lebar-lebar. Lihatlah sekitar kalian, ada yang sudah lama menikah belum juga dikarunai anak. Ada juga yang menikah baru seumur jagung tiba-tiba cerai begitu saja. Bahkan belum menikah pun sudah dipanggil duluan sama yang di Atas.

Serius! Menikah enggak sengampang kalian habis pesta besar-besaran menjadi raja dan ratu sehari, lalu setelah itu kalian bisa happily ever after wkwk. Menikah adalah sebuah komitmen sampai akhir hayat terhadap satu pasangan.

Begitulah kira-kira pandangan ku soal menikah. Menikah bukan untuk dihindari juga bukan untuk dipaksakan. Setiap orang mempunyai jalannya masing-masing. Mengapa kita tidak saling menghormati saja?
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Search This Blog

Embun yang Dingin / Lautan Cinta

  Berikut ada 14 bagian masa-masa Lay Zhang bersama EXO: Panas yang Hebat / Pertama kalinya aku diatas panggung Akhir dari Panas / Api Embun...

Daily Blogger Pro Review Competition

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.