Kamis, 04 Mei 2017

Menjadi Perempuan Indonesia: Sosok Ibu yang Tidak Akan Hilang Dimakan Zaman

Kulihat sosok perempuan paruh baya didepanku. Ia sedang menghitung reeki demi rezeki yang ia dapat dari berjualan hari ini. Rambutnya yang mulai memutih dan matanya yang mulai keriput menunjukkan ia kelelahan namun bibirnya tetap tersenyum dihadapanku. Ya, dialah ibuku. Ibu dengan sejuta kebaikan yang ia miliki yang tak tergantikan oleh apapun. Bahkan surga-Nya pun ada dibawah telapak kaki ibu. Karena kebaikan ibu itulah, membuatku terinspirasi untuk menulis beberapa kebaikan-kebaikan ibu.

1. Ibu adalah perempuan yang tangguh yang menafkahi keluarganya tanpa mengeluh.
Source: Pribadi
Di tengah malam, orang lain tertidur lelap, namun berbeda dengan ibu. Ia rela meninggalkan tempat tidurnya yang empuk untuk mencari rezeki dari malam hingga esok pagi tanpa lelah. Hampir setiap hari ibu melakukan pekerjaannya dengan penih perjuangan, ketekunan dan kesabaran demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya.

2. Ibu adalah perempuan yang sabar mendidik anak-anaknya.
Source: pribadi
Sering kali anak-anaknya terlalu asik dengan gadget-nya daripada mengobrol dengan ibu. Tak jarang pula ketika anak-anaknya main sampai malam, kita lupa memberi kabar sekedar mengirim sms padahal gadget selalu ada di tangan. Namun, ibu tetap sabar menasehati dan mendidik anak-anaknya dan juga memafkan kesalahan-kesalahan anak-anaknya.

3. Ibu adalah perempuan yang menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Kebaikan demi kebaikan yang diajarkan oleh ibu yang terkadang membuat anak-anaknya heran. Ketika orang lain memanfaatkan apa yang mereka punya untuk bisa dijual, namun ibu mempunyai jalan pikir yang berbeda. Ia memberikan apa yang ia punya dengan cuma-cuma kepada orang lain. Ia secara tidak langsung mengajarkan anak-anaknya bahwa dunia ini bukan tentang uang saja, tetapi tentang kesejukan hati yang tidak bisa dibayar dengan uang.

4. Ibu adalah perempuan yang masih bisa tersenyum walaupun ia menyembunyikan segudang permasalahan di hidupnya.
Sumber: Pribadi
Sering kali ibu mengajak anak-anaknya bercanda untuk menutupi kesedihannya. Tak sedikitpun ia bercerita kepada anak-anaknya, walaupun anak-anaknya sangat ingin mendengarkan keluh-kesahnya. Saat ditanya apa masalahnya, ia bilang "Sudah tak usah dipikirkan, biar ibu yang urus. Kalian fokus belajar saja." Saat itu pun tersadar bahwa naluri seorang ibu adalah tidak ingin membuat anak-anaknya khawatir dengan permasalahannya dan ia ingin anak-anaknya tetap fokus dengan pendidikannya.

5. Ibu adalah perempuan yang percaya dengan kemampuan anak-anaknya.
Di zaman era globalisasi ini, makin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya pendidikan. Para orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya bahkan ada yang memberikan les tambahan di luar jam sekolah. Ketika para orang tua berkumpul, tak jarang para orang tua membanggakan peringkat anaknya bahkan ada pula orang tua yang saling memamerkan nilai anak-anaknya. Berbeda dengan ibu, dia hampir tidak pernah memamerkan nilai anak-anaknya di depan orang tua lain karena ia tahu dan percaya kemampuan setiap anak-anaknya berbeda. Kelak anak-anaknya akan sukses dengan caranya sendiri.

6. Ibu adalah perempuan yang rela mengalah demi anak-anaknya.
Sedari kecil, tak jarang ibu memberikan apa yang anak-anak inginkan, selagi itu positif dan membuat anak-anaknya bahagia. Begitu pula setelah anak-anaknya menginjak dewasa, sang ibu masih berusaha memberikan kebutuhan yang diperlukan seperti uang kuliah, uang saku, buku, laptop, printer, internet, dan masih banyak kebutuhan-kebutuhan yang lain. Tanpa sadar, ibu lebih mengutamakan anak-anaknya daripada dirinya sendiri. Ia rela menyampingkan keinginannya dan berhemat demi ememnuhi kebutuhan anak-anaknya.

Bagiku, ibu adalah sosok Kartini yang tak akan hilang dimakan zaman. Ia adalah sosok inspirasi dan panutan bagiku. Kebetulan hari ini, tanggal 4 Mei adalah hari ulang tahun ibuku. Ku berikan waktuku untuk ibuku dan membuat suatu kenangan indah yang tak akan kembali namun dapat kukenang suatu saat nanti. Aku disini ingin mengucapkan terima kasih Ibu atas perjuangan dan dedikasimu! Walau kata 'Aku sayang Ibu' sulit terucap dan memelukmu adalah hal tersulit yang kulakukan, aku sangat bersyukur dan bangga memilikimu!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Search This Blog

Embun yang Dingin / Lautan Cinta

  Berikut ada 14 bagian masa-masa Lay Zhang bersama EXO: Panas yang Hebat / Pertama kalinya aku diatas panggung Akhir dari Panas / Api Embun...

Daily Blogger Pro Review Competition

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.